Bercanda dengan penuh mimpi


Rekan-rekan semua yang saat ini dalam kondisi sehat,, yang sedang membaca artikel ini.

Makna judul artikel ini harus dicermati dengan baik. Oleh karena itu, kenapa salam saya menggunakan kata “….dalam kondisi sehat”. Karena kalau sedang tidak enak badan, gak akan sempat membaca artikel ini, apalagi mecari makna judulnya,,,(just kidding). Makna Bercanda dengan penuh mimpi, bukan berarti kita tidur dan bermimpi, di dalam mimpi kita bercanda. Mungkin dengan menyimak cerita di bawah, dapat menjelaskan makna judul artikel ini… check it out….

Saya mulai berkenalan dengan Perempuan yang sekarang menjadi istri saya sejak oktober 2006, dan kami memutuskan menikah pada Maret 2012. Pada masa perkenalan tersebut, seperti biasanya saat ulang tahun kami merayakannya. Jika saya yang berulang tahun, maka dia akan memberikan kue tar dan hadiah. Dan begitu sebaliknya saat dia ulang tahun, saya pun akan melakukan hal yang sama.

Pada suatu ketika, saat dia ulang tahun. Dia bertanya “ kamu mau kasih aku apa?”, saya pun menjawab “kunci,,, kunci rumah”. “kuncinya doank” sambutnya. Dan kami pun tertawa bersama…. Hal itu sering kami ucapkan, saya pun sering menyampaikan itu kepadanya untuk memberi kunci rumah.

Saya pun sering diprotes karena kurang romantis. Saya tidak pernah memberi dia bunga, selama pacaran saya hanya memberi sekali dia bunga, itupun sisa bunga yang saya jual untuk modal acara stadium general bersama teman-teman. Satu alasan saya ke dia “bunga itu bisa layu, kalau udah layu pasti kamu buang, kan mubazir. Mending uangnya buat beli makan, bisa kenyang dan jadi daging”. ‘huhhh,, kamu itu memang gak pernah romantis”. “tenang…suatu hari nanti aku kasih kamu bunga beserta tamannya biar gak layu”.

Tiga bulan setelah kami menikah saya belikan dia rumah di jogja, dan itu bertepatan dengan ulang tahunnya. Pada saat itu, saya tidak membawakannya hadiah dan tidak ada tiup lilin. Saya hanya menyampaikan harapan-harapan kepadanya sembari berkata “ini,,,kunci rumah buat kamu, kali ini bukan kunci aja, tapi sama rumahnya dan taman yang berisi bunga”. Kisah ini berlanjut, pada April 2014 kami mengambil satu rumah di Tanjung Tabalong, Kalimantan selatan. “ini,,kunci rumah lagi buat kamu,,mau ditanami bunga apa?”.

Sekarang sudah tau makna judul artikel ini. Ucapkanlah mimpi-mimpi kita walaupun pada saat kita bercanda. Mari kita jaga mimpi kita itu, dan sering ucapkan mimpi tersebut… siapa tahu pada saat kita ucapkan diaminkan oleh para malaikat dan diijinkan oleh Allah SWT.

Jabat erat

Darmawan Saputra

Post a Comment for "Bercanda dengan penuh mimpi"