Catatan Bidadari Kecilku


Bidadari Kecilku, saat ayah menuliskan catatan ini usiamu adalah 1 tahun 3 Bulan. Catatan ini adalah harapan-harapan ayah kepadamu. Mungkin saat kamu mulai memahami makna catatan ini, usiamu sudah beranjak dewasa. Sekarang kamu masih kecil dengan segala kepintaranmu dan kelincahanmu kamu buat ayah dan bunda tertawa dan kadang khawatir dengan tingkahmu. Kamu sangat cerdas, lincah, sehat, aktif dan bahkan di usiamu yang masih 1 tahun  pun kamu sudah banyak bisa menirukan perkataan Ayah dan Bunda, termasuk berhitung dan bernyanyi lagu anak-anak.
Bidadari kecilku, suatu hari kamu akan berubah jadi gadis yang cantik dan dewasa. Kecantikanmu tentunya akan menarik banyak lelaki yang mengagumimu. Ayah tidak melarang kamu untuk berteman dengan mereka, namun kamu harus bisa lebih selektif untuk menentukan mana yang tepat untuk bisa mendampingimu. Banyak orang yang bisa diajak senang-senang, tapi sulit yang bisa diajak hidup susah. Bundamu adalah orang yang baik sekali, dia mampu diajak bahu-membahu membangun rumah tangga, mampu diajak hidup susah. Belajarlah darinya…..
Bidadariku, kelak Kamu akan menjadi bunga yang harum semerbak, yang akan menggoda para kumbang untuk mendekat. Tapi ingat jangan biarkan kumbang-kumbang itu merusak keiindahanmu.
Bidadari kecilku, suatu saat Ayah dan Bunda akan menjadi tua renta. Jangan kamu marahi Ayah dan Bunda karena ayah dan Bunda tidak mengerti dengan gaya atau perkataanmu. Karena kamu hidup di jaman yang berbeda dengan Ayah dan Bunda.
Teruslah belajar memahami orang lain, teruslah belajar menghargai orang lain, dari semua kalangan, dari semua suku, dan juga dari semua kasta. Jangan pernah menilai seseorang dari dari apa yang ada pada mereka, namun telaahlah bagaimana sikap mereka.
Bidadariku, teruslah berpegang teguh pada ajaran agama. Namun, yang harus kamu pahami adalah jangan sampai kamu merendahkan orang lain dari cara mereka menjalani agama mereka. Menjadi orang baik itu mudah, menjadi orang beragama itu mudah, namun menjaga pikiranmu untuk tidak merendahkan orang lain dari cara mereka menjalankan ibadah itu yang sulit.
Itu sedikit catatan ayah untukmu
 
Peluk erat
Ayahmu

2 comments for "Catatan Bidadari Kecilku"