Peran Antagonis
Mas Darmawan,,, kok judulnya
Peran Antagonis, kenapa tidak protagonis…? Jahat amat mas,,,
Sesuai dengan artikel sebelumnya
yang membahas tentang Instruktur Egois Vs Peserta Egois, di artikel tersebut
ada menyebutkan kadang kita perlu berperan sebagai Antagonis di Training.
Untuk menjawab pertanyaan di
atas, sepertinya kita perlu menelaah. Seandainya film itu isinya protagonist
semua, kira-kira isi film tersebut seru atau membosankan? Inget kata Joker di
Film Batman “saya bisa saja membunuhmu, namun apa arti hidupku kalau sudah
tidak ada kamu”. Itu hanya ilustrasi film, jangan dipraktekkan di dunia nyata….
Terus kenapa di training perlu
orang yang “berperan antagonis” mas..? pertanyaan yang bagus, langsung
menggiring pembahasan ke pokok masalah…
Di dalam suatu training atau
proses belajar mengajar lainnya, tidak semua instruktur mampu mengeluarkan
pengetahuannya, tidak semua instruktur mampu menghidupkan suasana, tidak semua
intruktur mampu berkomunikasi dengan baik atau sering kita sebut Instruktur
Egois.
Terus dimana tugas “Peserta yang
berperan Antagonis”? Perannya adalah untuk mengeluarkan semua kemampuan
instruktur, baik secara teori maupun teknis.
Peserta training biasanya sangat
beragam, ada yang tidak sesuai bidang, ada yang udah pernah training, ada yang
belum pernah, dan ada juga tipe peserta egois. Nah,,,disini tugas peserta yang
berperan antagonis.
Saya sangat senang berperan
antagonis, saya akan mengajukan pertanyaan atau sanggahan yang bersifat
memancing instruktur supaya bisa mengeluarkan kemampuannya dalam menjawab baik
teori maupun teknis.
Kenapa saya suka berperan
antagonis di training, coba bayangkan dari keberagaman peserta tadi, kalau si
instruktur tidak mampu menjadi instruktur jitu, tidak mau mengeluarkan ilmunya,
dan trik-trik teknis yang dimiliki, bagaimana nasib peserta training tadi? Kan
kasian mereka,,, dan yang paling seru adalah suasana training jadi hidup, tidak
membosankan…
Semua bisa memerankan ini, namun
yang perlu ditekankan adalah lakukan dengan cara yang sopan, dengan cara yang
memang mampu memancing minat instruktur untuk mengeluarkan ilmunya, mampu
menghidupkan suasana, dan mampu menghidupkan rasa ingin tahu peserta lain…
Yang pasti “kosongkan dulu
gelasnya”, jadikan pengetahuanmu untuk bahan diskusi, dan singkirkan kata “saya
sudah tahu” dari benakmu, karena itu mampu menghalangi ilmu/pengetahuan masuk
ke dirimu.
Jabat Erat
Darmawan Saputra
Darmawan Saputra
Post a Comment for "Peran Antagonis"