Sadarkah Kita
Saat ini keselamatan kerja sudah menjadi hal yang sangat
diperhatikan di seluruh wilayah Republik Indonesia, diantaranya di bidang
industri pertambangan, perminyakan, konstruksi, dan bidang lain. Hal ini dilakukan
semata untuk melindungi pekerja dari cidera, kerusakan peralatan, pencemaran
lingkungan dan bentuk kerugian lainnya.
Statistik kecelakaan tahun 2003-2013
menunjukkan jumlah kecelakaan di area tambang yang mengakibatkan kematian
adalah sebesar (klik gambar untuk memperbesar) :
Sumber : data Statistik ESDM
Jika kita lihat data di atas, sungguh banyak teman-teman
kita menjadi korban dalam kecelakaan yang terjadi. Pernahkah terpikir dalam
benak kita,” jangan-jangan kita juga berkontribusi terhadap terjadinya
kecelakaan yang mengakibatkan rekan kerja kita meninggal”.
Pernah terjadi kecelakaan tahun 2010 di salah satu
perusahaan tambang, yang menimpa pengawas drill & Blast. Saat menahan unit
Sarana yang dioperasikannya jalan sendiri pada saat diparkir, pada saat itu si pengawas terpeleset
sehingga mengakibatkan dia terjatuh kemudian masuk dalam kolong mobilnya sendiri. Pengawas tersebut tergencet, mengakibatkan
pengawas tersebut mati di tempat. Padahal, si korban dalam waktu dekat
akan melangsungkan pernikahan. Siapa yang sedih? Siapa yang rugi?
Tidak sedikit kecelakaan yang mengakibatkan anak istri kehilangan sosok suami yang
menjadi tulang punggung keluarga. Pernah terfikirkan kah oleh kita, apa yang akan terjadi pada mereka
yang ditinggalkan?
Mungkin pernah kita melihat wanita-wanita di tempat-tempat
hiburan malam, apakah kita semua mengira
bahwa jangan-jangan mereka adalah salah satu dari anak atau istri yang
ditinggal suaminya meninggal akibat kecelakaan di Tambang. Atau pernah kita
melihat anak-anak kecil meminta-minta, bekerja jadi kuli di dekat lingkungan
kita, jangan-jangan mereka terpaksa seperti itu karena ditinggal tulang punggung keluarga akibat
kecelakaan tambang. Apakah kita peduli?
Apakah ini yang kita mau sebagai pengawas operasional,
pengawas teknis, dan bagian K3? Kita peduli dan mengingat para korban mungkin
hanya pada saat kejadian, dan paling lama 3 bulan kita semua sudah tidak ingat
secara persis kronologi dan penyebabnya. Selanjutnya para korban hanya akan
menjadi catatan statistik kecelakaan di perusahaan.
“Tapi bagaimana dengan orang-orang dekat yang ditinggalkan?”
Mari kita semua koreksi diri, sudahkah kita menjalankan
kewajiban kita sebagai pekerja tambang, pengawas operasional, pengawas teknis,
dan bagian K3. Jangan-jangan kita juga pernah berkontribusi pada kecelakaan
yang mengakibatkan meninggal tersebut.
Salam
Darmawan Saputra
Post a Comment for "Sadarkah Kita"