Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Buatan

Petunjuk teknis sistem pencahayaan buatan dimaksudkan untuk digunakan sebagai pegangan bagi para perancang dan pelaksana pembangunan gedung didalam merancang sistem pencahayaan buatan dan sebagai pegangan bagi para pemilik/pengelola gedung didalam mengoperasikan dan memelihara sistem pencahayaan buatan.

Tingkat Pencahayaaan Rata-rata (Erata-rata)
Tingkat pencahayaan pada suatu ruangan pada umumnya didefinisikan sebagai tingkat pencahayaan rata-rata pada bidang kerja. Yang dimaksud dengan bidang kerja ialah bidang horisontal imajiner yang terletak 0,75 meter di atas lantai pada seluruh ruangan.

Koefisien  Penggunaan (kp).   

Sebagian dari cahaya yang dipancarkan oleh lampu diserap oleh armatur, sebagian dipancarkan ke arah atas dan sebagian lagi dipancarkan ke arah bawah. Faktor penggunaan didefinisikan sebagai perbandingan antara fluks luminus yang sampai di bidang kerja terhadap keluaran cahaya yang dipancarkan oleh semua lampu.   Besarnya koefisien penggunaan dipengaruhi oleh faktor :
  1. distribusi intensitas cahaya dari armatur. 
  2. perbandingan antara keluaran cahaya dari armatur dengan keluaran cahaya dari lampu di dalam armatur. 
  3. reflektansi cahaya dari langit-langit, dinding dan lantai. 
  4. pemasangan armatur apakah menempel atau digantung pada langit-langit, 
  5. dimensi ruangan. 
Besarnya koefisien penggunaan untuk sebuah armatur diberikan dalam bentuk tabel yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat armatur yang berdasarkan hasil pengujian dari instansi terkait. Merupakan suatu keharusan dari pembuat armatur untuk memberikan tabel kp, karena tanpa tabel ini perancangan pencahayaan yang menggunakan armatur tersebut tidak dapat dilakukan dengan baik.

Untuk lebih jelasnya dapat dibaca pada SNI 03-6575-2001- Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan buatan

Post a Comment for "Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Buatan"