Belajar Bersabar dari Seorang Driver


Hampir setiap pagi kami dijemput oleh Sarana (baca: mobil) untuk menuju tempat kerja, perjalan kami menuju tempat kerja ditempuh dalam waktu sekitar 45 menit. Kami memiliki seorang driver/pengemudi bernama Artdo, dia sangat baik, tidak banyak protes jika diminta mengantarkan, orangnya friendly, dan selera musik kami relative samaa, umurnya pun tidak beda jauh dengan kami. Saya dan rekan kerja saya yang lain merasa sangat bersyukur memiliki driver seperti dia, sifatnya yang humoris semakin menghidupkan suasana di dalam mobil.
 
“Mas,, tema minggu ini lagu kita apa?” saya bertanya kepada mas Artdo, “kemarin kan sudah MLTR,,minggu ini kita yang lokal,, Sheila on 7, Jamrud, sama Dewa 19” jawab Mas Artdo.. “Ok,,mantap” jawab saya sembari menghidupkan musik di mobil.

Perjalanan menuju tempat kerja melalui jalan Propinsi, yang terletak di salah satu kabupaten. Kondisi jalan ramai baik oleh mobil perusahaan maupun masyarakat sekitar. Dalam perjalanan tersebut tidak jarang banyak kejadian-kejadian yang meningkatkan adrenalin dan emosi kami, banyak pengguna jalan yang sembrono baik dari pengemudi mobil maupun pengendara sepeda motor.

Seperti sudah menjadi hal yang dibenarkan dan menjadi budaya, orang memarkir mobilnya sembarangan, pengendara motor keluar dari gang atau persimpangan jalan tanpa melihat kanan kiri langsung saja keluar, melanggar lampu lalu lintas, dan melawan arus jalan, dan bahkan mengunakan HP pada saat mengendarai motor.

Hal-hal itu tak pelak sering membuat kami emosi dan ngomel-ngomel di dalam mobil, macam macam umpatan keluar dari kami,, “wah,,orang ini bisa beli mobil tapi gak tahu aturan”, “haduhhh,,kalau mau arisan jangan di jalan dong,,”,, dan yang lebih parah umpatan kami jika ada pengendara motor keluar gang tanpa lihat kanan kiri langsung keluar, “wahh,,nyawanya udah double kali yak..mbok ya kalo mau bunuh diri jangan nyusahin orang lain”.

Suatu hari, terjadi juga ada seorang laki-laki mengendarai motor dengan membawa anaknya yang masih kecil keluar dari gang tanpa melihat lihat langsung saja keluar ke jalan utama, pada saat bersamaan mobil kami melintas. Nyaris saja motor itu terkena mobil kami, untung driver kami sigap menghindar. Kami mengumpat dan ngomel-ngomel tentang pengendara motor itu.. namun, tiba-tiba driver kami berkata “Sabarrr bos,, mereka memang begitu,,, gak usah emosi, kita aja yang harus lebih hati-hati”, “kita ngomel-ngomel dan kita kata-katain juga mereka gak akan dengar, mereka akan terus begitu”.

Kontan saya dan dua teman saya terdiam dan saling memandangi driver kami,, dan tertawa bersamaan.
 
Perkataan mas Artdo sangat menohok kami, dia yang seharusnya lebih emosi dari kami karena dialah yang mengemudikan mobil. Namun, malah sebaliknya dia lebih tenang dalam menghadapi pengendara motor yang sembarangan itu.

Sekali lagi kami sangat bersyukur memiliki driver seperti dia,, memang benar seberapa banyak umpatan kami pun tak akan pernah merubah mereka, namun kitalah yang harus mengubah diri untuk lebih berhati-hati dan bersabar.

TERIMA KASIH MAS ARTDO…
 
Jabat erat
Darmawan Saputra

Post a Comment for "Belajar Bersabar dari Seorang Driver"