Cara Mengkritik yang Tetap Asyik
Sebagian orang ada yang memiliki hobi mengkritik, semua yang dilakukan orang-orang di sekitarnya akan menjadi bahan kritikan baginya. Kritik yang beralasan akan menjadi bahan masukan untun pengembangan diri, namun sebaliknya kritik bisa menjadi hal yang sangat menyakitkan.
“Saya belum pernah menemukan seorang pun,
terlepas dari apapun kedudukannya yang tidak bekerja dengan lebih baik bahkan
memberikan segenap kemampuannya jika ia mendapatkan apresiasi atau pengakuan
disbanding dengan jika ia bekerja dibawah kritik” –Charles Schwab-
Quote di
atas mengajarkan kita bahwa hampir tidak ada orang bekerja lebih produktif di
bawah kritikan, melainkan apresiasi dan pengakuan yang akan membuat seseorang
bekerja lebih produktif.
Kritik
sering kali meninggalkan rasa tidak enak, baik pada si pemberi kritik ataupun
penerimanya, Itu sebabnya, kritik harus disampaikan dengan cara efektif agar
tidak menjadi ajang pelampiasan ego si pengritik, atau malah melukai perasaan
si penerima kritik.
Berikut ada
beberapa tips yang dapat dilakukan agar kritik tetap asyik tanpa menyakiti si
penerima kritik:
Yang pertama : Lakukan Berdua Saja ,, Hindarkan mengritik seseorang di depan
umum. Bahkan, usahakan tidak mengatakan kritikan tersebut bila ada satu saja
orang lain di sekitar situ yang mungkin bisa mendengarnya. Karena, hal itu bisa
melukai ego orang yang Anda kritik. Padahal, kalau Anda ingin kritikan itu
berhasil, jangan membuat ego orang yang Anda kritik melawan. Prinsipnya,
kritiklah seseorang di punggung umum, dan sampaikan pujian di muka umum.
Yang Ke-dua : Mulailah dengan memuji,,, Kata-kata manis dalam bentuk pujian
mempunyai pengaruh dalam menciptakan suasana yang bersahabat. Ini akan membuat
orang yang akan dikritik merasa senang dan mengendorkan pertahanan dirinya.
Pujian membuka pikiran orang terhadap kritik yang diberikan. Jadi jangan to the
point pada kritikan, sentuh hatinya terlebih dahulu. Hal ini juga bisa
dilakukan dengan menanyakan kabar keluarga atau kehidupannya diluar pekerjaan.
Yang Ke-tiga : Kritiklah sesuai tujuan,
bukan personal,,, Kritiklah perbuatannya, bukan
orangnya. Dengan begitu, Anda tak hanya menjaga perasaan orang yang Anda
kritik, tapi juga menyelamatkan egonya. Selain mengarahkan kritik Anda pada
perbuatannya, pada saat yang sama Anda bisa memberi pujian dan menguatkan
egonya. Anda bisa mengatakan, "Saya tahu dari pengalaman yang lalu bahwa
kesalahan ini tidak biasa terjadi pada diri Anda:"
Yang Ke-empat : Beri tahu cara yang benar,,, Ketika
Anda memberi tahu orang lain tentang
kesalahannya, Anda pun berkewajiban memberi tahu cara melakukan yang benar. Penekanan dari
kritik Anda sesungguhnya bukan pada kesalahannya, tapi pada cara memperbaikinya
dan menghindari kesalahan itu terulang kembali. Salah satu keluhan terbesar
dari orang yang dikritik adalah "Saya tidak tahu apa yang diharapkan dari
saya."
Yang Ke-lima: Jangan Melulu Menuntut ,,,Anda akan mendapat kerja sama lebih
besar dengan cara meminta daripada menuntut orang yang Anda kritik. Kalimat,
''Bersediakah Anda memperbaikinya?" jauh terdengar lebih enak di telinga
dan tak menimbulkan rasa kesal, ketimbang Anda mengatakan, "Kerjakan
sekali lagi dan kali ini saya ingin Anda mengerjakannya dengan benar!"
Anda akan mendapatkan banyak hal positif jika merangsang keinginan orang yang Anda
kritik untuk berubah, daripada mengeluarkan perintah agar ia berubah.
Yang Ke-enam : Fokus pada masalah yang saat
ini dihadapi,,,jangan
mengungkit masalah yang telah lalu, tetap fokus untuk menyelesaikan masalah
yang saat ini ada. Ingatlah tujuan Anda mengkritik adalah untuk menyelesaikan
pekerjaan, bukan untuk memenangkan pertarungan ego. Bila Anda tergoda untuk
mengungkit-ungkit masalah lama atau kesalahan yang sudah lewat dan sudah
selesai, ingatlah bahwa cara yang Anda lakukan tidak efektif.
Yang Ke-tujuh : Selesaikan dengan cara yang
bersahabat,,, Persoalan belum tuntas jika belum
diselesaikan dengan baik dan dengan cara bersahabat. Jangan biarkan persoalan
menggantung dan baru dibahas lagi di kemudian hari. Selesaikanlah. Akhirilah
dengan pernyataan, "Ok, sepertinya kita bisa ya, mengatasi persoalan ini.
Anda pasti bisa, dan saya pasti membantu". Atau, "Saya tahu saya bisa
mengandalkan Anda." Ini adalah aturan paling penting dari tujuh poin tadi.
Mari mulai hari ini tidak ada lagi kebiasaan mengkritik di depan orang banyak, kritiklah dengan cara yang santun dan membangun.
Jabat Erat
Darmawan Saputra
Mari mulai hari ini tidak ada lagi kebiasaan mengkritik di depan orang banyak, kritiklah dengan cara yang santun dan membangun.
Jabat Erat
Darmawan Saputra
Post a Comment for "Cara Mengkritik yang Tetap Asyik"