Stress Berkepanjangan
Dalam
kehidupan kita pasti selalu bertemu dengan yang namanya masalah, besar kecilnya
masalah berbeda-beda setiap orang. Dan dampak yang ditimbulkann juga sangat
berbeda antara satu orang dengan orang yang lain, hal ini dipengaruhi dari cara
orang tersebut memikul masalah yang ada. Orang yang pembawaannya tenang dan
bersabar tentu akan lebih bisa mengendalikan diri pada saat ada masalah dan
dampaknya pun akan kecil, sedangkan orang yang temperamental akan lebih mudah
stress pada saat masalah datang.
Berikut ada
sebuah cerita tentang masalah yang membuat stress:
Cerita ini
menimpa seorang pria sukses yang menjabat direktur di salah satu perusahaan
terkenal di Jakarta. Sebagai seorang direktur pria tersebut sering pulang
malam, paling cepat sehabis isya dia baru keluar dari kantornya. Pria tersebut
memiliki seorang istri dengan dikaruniai tiga anak. Kecintaannya terhadap
keluarga membuatnya bekerja keras, sehingga sering pulang telat.
Pada suatu
hari, pada saat pulang sekitar pukul 22:00 wib sesampainya di salah satu jalan sekitar 1 jam dari
kantornya. Ada seorang wanita hamil yang menghentikan mobilnya, dan meminta
tolong untuk dibawa ke rumah sakit karena ingin melahirkan. Melihat kondisi
wanita tersebut, sipria tidak tega dan membawanya ke Rumah Sakit terdekat.
Sesampainya
di rumah sakit, siwanita langsung ditangani dokter bersalin. Sipria diminta
untuk mengisi data di pendaftaran rumah sakit. Setelah tidak berapa lama,
seorang suster memanggil pria tersebut untuk ke ruang bersalin. Terdengar suara
bayi dari dalam kamar bersalin, dokter yang menangani kelahiran bayi tersebut
menjabat tangan sipria dengan mengucapkan “Selamat ya Pak, anaknya laki-laki”.
Kemudian si dokter langsung pergi meninggalkan pria tersebut. Sipria bingung
dengan ucapan dokter tersebut. Tidak lama kemudian suster keluar dari kamar
bersalin, kemudian menemui pria tersebut sembari berkata “ selamat ya Pak,
silahkan dibereskan urusannya di kasir, kalau sudah istrinya boleh di bawa
pulang besok”. Pria tersebut semakin bingung “Mbak,, itu bukann istri saya,
saya hanya mengantarnya”. “loh Pak,, kok begitu,,istri Bapak sendiri yang
bilang. Bapak jangan pura-pura begitu, jangan-jangan Bapak mau menghindar dari
kewajiban mambayar” tuntas suster kepada pria tersebut. “mbak,,jangan asal
nuduh,,saya sudah punya keluarga di rumah” jelas si pria kepada suster. Suster
tersebut tetap tidak percaya dan memanggil securiti rumah sakit untuk
mengamankan pria tersebut, dan melapor kepolisi.
Pria
tersebut diintrogasi oleh polisi terkait laporan dari rumah sakit, dia
menjelaskan kepada polisi terkait kejadian ini. Namun polisi tetap tidak
mempercayai, dikarenakan wanita yang melahirkan tadi tetap mengatakan bahwa
pria tesebut suaminya, ayah dari bayi yang dilahirkan. Singkat cerita disepakati
bahwa untuk membuktikan semua itu, akan dilakukan tes DNA terhadap bayi dan
pria tersebut. Namun untum melakukan test DNA dibutuhkan waktu 4 hari sampai
hasilnya keluar. Sambil menunggu hasil test, pria tersebut tetap di tahan oleh
polisi. Pria tersebut tampak stress, alasan apa yang akan diberikan kepada
keluarganya. Padahal keluarganya telah menelpon berkali-kali di handphonenya.
Setelah
menengkan diri, pria tersebut memberanikan mengankat telpon dari istrinya dan
memberi alasan yang masuk akal, sehingga si istri dan anak-anaknya mau
mengerti. Setelah itu polisi membawanya ke penjara. Betapa stressnya pria
tersebut memikirkan istri dan ketiga anaknya,serta memikirkankelangsungan rumah
tangganya jika hasil test tidak berpihak padanya. Pikiran itu membuatnya tidak
dapat tidur, ditambah kondisi penjara yang dingin dan pengab.
Setelah
hari ke-4, seorang polisi memanggilnya dan membawanya ke ruang atasannya,
“Pak,,anda dibebaskan, hasil test DNA tidak membuktikan bahwa Bapak adalah ayah
dari bayi yang dilahirkan wanita tersebut” tutur kepala rutan pada pria
tersebut. “yang bener Pak, Alhamdulillah,, sudah saya katakana bahwa saya bukan
suaminya, tapi Bapak tidak percaya” jelas pria tersebut. “benar Pak, maafkan
kami atas ketidaknyamanan ini.. Dari hasil test, dokter menyatakan bahwa Bapak tidak
dapat memiliki keturuanan permanen sejak Bapak kecil, silahkan Bapak kembali ke
keluarga Bapak” tambah kepala rutan. “Terima kasih Pak” tegas sipria sambil
meninggalkan ruangan kepala rutan.
Dengan raut
begitu bahagia pria tersebut keluar dari kantor polisi, menuju parkiran mobil
sambil membawa hasil test DNA. “sudah kubilang pada gak percaya, sayakan cuma
membantu kok malah dituduh, pakai test DNA pula lagi’ gumam pria tersebut
sembari menghidupkan mobilnya. Mendadak pria tersebut bengong teringat
perkataan kepala rutan tentang tidak bisa memiliki keturunan permanen dari
kecil, sontak pria tersebut melihat rekaman test DNA dan didapati kesimpulan
yang sama seperti yang disampaikan kepala rutan. “hahhhhhhhh,, terus ke-tiga
anak saya……….?”
!@#$%^^&&**(())__++**%$ Mendadak pria tersebut pingsan
Jabat erat
Darmawan
Saputra
Post a Comment for "Stress Berkepanjangan"