Mengenal Kolesterol
Kolesterol adalah termasuk golongan lemak,
senyawa yang berlilin (waxy) yang diproduksi oleh hati dan sangat penting bagi
fungsi tubuh normal (www.medicalnewstoday.com, 2009).
Asal kata kolesterol berasal dari bahasa
yunani yaitu chole yang berarti empedu dan stereo yang berarti padat atau kaku.
Kolesterol berada pada lapisan luar setiap sel
tubuh dan memiliki banyak fungsi. Senyawa ini berupa steroid lilin yang
diangkut dalam plasma darah. Kolesterol merupakan sterol utama yang disintesis
oleh hewan dan dalam jumlah kecil disintesis oleh tanaman dan jamur. Kolesterol
tidak dapat diedarkan langsung oleh darah karena senyawa ini tidak terlalu
larut dalam darah. Untuk mengedarkannya, diperlukan molekul “pengangkut” yang
disebut lipoprotein. Ada dua jenis lipoprotein yang mengedarkan kolesterol
dalam darah yaitu High Density Lipoprotein (HDL) dan Low Density Lipoprotein
(LDL)
Rumus bangun dari kolesterol
Gambar 1. Rumus Kimia Kolesterol (http://academic.brooklyn.cuny.edu, 2012)
Kolesterol yang disintesis di bagian hati sebesar
80% dan berasal dari luar tubuh (makanan) sebesar 20% (LIPI, 2009).
Karena kolesterol termasuk golongan lemak, maka seperti
halnya lemak, kolesterol merupakan cadangan energi yang memberikan kontribusi
kalori paling tinggi (http://jantung.klikdokter.com,
2008). Kehadiran lemak sendiri dalam tubuh sesungguhnya memiliki fungsi sebagai
zat gizi yang diperlukan oleh tubuh disamping zat gizi lainnya seperti
karbohidrat, protein, vitamin dan mineral. Selain diproduksi oleh tubuh, tubuh
juga mendapatkan kolesterol dari asupan makanan sehari-hari, terutama dari
lemak jenuh yang berasal dari produk hewani seperti butter, daging yang diproses, daging merah, kulit ayam, susu. (The National Heart Foundation of New Zealand,
2009). Terlalu banyaknya lemak jenuh pada asupan makanan dapat berkontribusi
terhadap tingginya kadar kolesterol dalam darah
Di dalam metabolisme tubuh pun kolesterol
memiliki fungsi, diantaranya :
- membangun dan menjaga membrane sel (lapisan luar)
- mencegah kristalisasi hidrokarbon dalam membrane
- menentukan permeabilitas membrane
- berperan dalam produksi hormone seksual (androgen dan estrogen)
- Sangat penting bagi pembenukan hormone yang yang dilepaskan oleh kelenjar adrenal (cortisol, corticosterone, aldosteron dan lain-lain)
- Memproduksi cairan empedu
- Mengkonversi sinar matahari menjadi vitamin D
- Berperan dalam metabolisme vitamin yang larut dalam lemak, termasuk didalamnya vitamin A, D, E dan K
- Menginsulasi serat saraf
Selain sisi positif, kolesterol pun memiliki efek
negative terhadap tubuh apabila jumlah kolesterol dalam tubuh terlalu besar.
Tingginya kadar kolesterol dapat meningkatkan resiko penyakit penyakit tertentu
tergantung pada pembuluh darah yang mengalami penyempitan atau penyumbatan (www.webmd.com, 2012). Penyakit-penyakit yang
mungkin timbul karena tingginya kadar kolesterol yaitu :
- Penyakit jantung koroner
- Stroke
- Peripheral Vascular Disease
Selain penyakit diatas, beberapa penyakit yang
berhubungan dengan jumlah kolesterol dalam darah adalah diabetes dan tekanan
darah tinggi.
Kolesterol
dan Penyakit Jantung Koroner (PJK)
Resiko utama yang berhubungan dengan kolesterol
adalah PJK. Tingkat kolesterol dalam darah menjadi salah satu factor resko dan berperan
besar dengan kemungkinan penyakit jantung. Apabila Kolesterol terlalu besar,
maka akan timbul plak pada dinding arteri (artherisclerosis).
Plak tersebut menyebabkan penyempitan dan pelambatan aliran darah yang mengalir
menuju jantung. Berkurangnya aliran darah ini dapat menyebabkan angina (sakit dada) atau pada serangan
jantung, yang terjadi ketika pembuluh darah tersumbat seluruhnya.
Gambar 2. Timbunan Plak pada Pembuluh Darah
Kolesterol
dan Stroke
Stroke dapat terjadi apabila suplai darah menuju
bagian otak terganggu. Stroke muncul ketika pembuluh darah yang membawa oksigen
dan nutrient tersumbat atau pecah. Penyumbatan ini disebabkan oleh plak yang
terbentuk Karena tingkat kolesterol yang tinggi. Ketika penyakit stroke muncul,
bagian dari otak tidak mendapatkan darah dan oksigen yang dibutuhkan sehingga
menyebabkan matinya otak.
Kolesterol
dan Peripheral Vascular Disease (PVD)
Tingginya kadar kolesterol juga dikaitkan pada
PVD, yang mengacu pada pembuluh darah diluar jantung dan otak. Pada kondisi
ini, lemak terakumulasi sepanjang dinding arteri dan mempengaruhi sirkulasi
darah. Pembuluh arteri ini menuju bagian kaki dan tungkai.
Kolesterol
dan Diabetes
Diabetes dapat mengganggu keseimbangan antara LDL
dan HDL. Orang dengan diabetes cenderung memiliki partikel LDL yang menempel
pada arteri dan perusakan dinding pembuluh darah lebih mudah. Glukosa yang
tertambat pada lipoprotein(cholesterol-protein yang membawa kolesterol mengalir
pada darah). Gula yang dilapisi LDL yang terdapat aliran darah dapat
menyebabkan terbentuknya plak. Orang-orang dengan diabetes cenderung memiliki
HDL yang rendah dan kadar trigliserida yang tinggi.
Kolesterol
dan Tekanan Darah
Tekanan darah tinggi (hipertensi) dan tingginya
kadar kolesterol pun terikat. Ketika arteri mengeras dan menyempitdengan plak
dan kalsium (arthosclerosis), jantung
akan berkontraksi lebih kuat untuk
memompa darah.
1.2 Mekanisme
kolesterol
Kolesterol tidak dapat diedarkan langsung oleh
darah karena senyawa ini tidak terlalu larut dalam darah. Untuk mengedarkannya,
kolesterol memerlukan bantuan untuk diedarkan ke seluruh pembuluh darah tubuh.
Kolesterol akan terikat pada suatu senyawa yang
berfungsi sebagai kendaraannya yaitu lipoprotein. Ada dua jenis lipoprotein
yang mengedarkan kolesterol dalam darah yaitu High Density Lipoprotein (HDL)
dan Low Density Lipoprotein (LDL)
Gambar 3. Mekanisme Kolesterol dalam Darah
1.3 Kadar
Kolesterol dalam Darah
Hasil Pemeriksaan kolesterol Pemeriksaan
kolesterol biasanya dinyatakan dalam satuan mg/dL. Dampak dari kolesterol
terhadap penyakit jantung tergantung pada factor resiko lainnya seperti usia,
riwayat keluarga, kebiasaan merokok dan tekanan darah.
Kadar
Kolesterol Total
Kadar Kolesterol Total yang terukur bukan hanya
HDL dan LDL, tetapi juga meliputi
trigliserida (pedulikolesterol.com, 2010) .
… < 200 mg/dL :
Normal
200-239 mg/dL :Batas
normal-tinggi
240 <…. mg/dL :
Tinggi
Bila kolesterol pada kondisi normal, maka dapat
dikatakan aman dari penyakit jantung sehingga kondisi tersebut harus dipertahankan
atau memiliki tingkat resiko rendah untuk terkena penyakit jantung.
Bila total kolesterol berada pada kisaran
200-239, maka diperlukan kewaspadaan terhadap kondisi tersebut dengan melihat
perbandingan antara HDL, LDL dan trigliserida.
Bila berada diatas 240, maka resiko datangnya
penyakit jantung akan 1,8 lebih besar dibanding dengan orang dengan kolesterol
normal (161-199 mg/dL), yaitu RR 1.8 (CI 1.03-3.0) terutama bagi kaum wanita
tetapi tidak bagi pria (RR 1.0, CI 0.5-2.0). Hal yang dapat dilakukan untuk
menangani hal tersebut adalah dengan merubah gaya hidup.
Kadar HDL
HDL merupakan senyawa yang membawa ¼ hingga 1/3
kolesterol dalam darah (www.heart.org,
2012). Kolesterol ini dikenal sebagai “kolesterol baik” karena bersifat
menangkap kolesterol yang berada dalam keadaan bebas dipembuluh darah untuk
kemudian dibawa kembali menuju liver sehingga dapat menurunkan resiko terkena
serangan jantung.
kurang dari 50 (wanita)/ 40 (pria)
|
: Normal
|
Lebih dari 60
|
: Tinggi
|
Kadar HDL yang rendah (<40 mg/dL) juga dapat
meningkatkan resiko penyakit jantung. Progesteron,
anabolic steroid, dan testosteron cenderung menurunkan HDL, sementara estrogen
menaikkan kadar HDL. Kadar HDL dalam darah memiliki hubungan berbanding
terbalik terhadap penyakit jantung yaitu resiko timbulnya penyakit jantung
koroner berkurang 2-3% setiap kenaikan 1 mg/dL kadar HDL (Gordon, et al, 1989).
Kadar LDL
LDL adalah pengangkut kolesterol dari liver
menuju sel-sel (www.heart.org, 2012).
Kolesterol yang terbawa LDL mudah sekali untuk untuk menempel pada dinding
pembuluh darah sehingga menimbulkan plak yang berperan dalam timbulnya penyakit
jantung dan stroke. Hubungan antara LDL dan CVD memberikan hasil positif yaitu
pria dengan kadar LDL >190 mg/dL berpotensi mengalami CVD 77% lebih besar
(RR 1.77 CI, 1.22-2.59) dibandingkan dengan pria dengan tingkat LDL < 130
mg/dL (Cui, 2001)
Kurang dari 100
|
: Optimal
|
100-129
|
: Mendekati optimal
|
130-159
|
: Batas normal tertinggi
|
160-189
|
: Tinggi
|
Lebih dari 190
|
: Sangat tinggi
|
Semakin kecil tingkat LDL, maka resiko akan
terkenanya penyakit jantung dan stroke akan semakin kecil.
Kadar
Trigliserida
Trigliserida adalah sejenis lemak dalam darah
yang bermanfaat sebagai sumber energi (majalahkesehatan.com, 2009). Kelebihan
kalori dari asupan makanan yang berlebih dari yang diperlukan tubuh akan
disimpan trigliserida dalam sel-sel lemak dalam penggunaan selanjutnya. Kadar
trigliserida pada batas normal sangat diperlukan oleh tubuh.
Kurang dari 150
|
: Normal
|
150-199
|
: Batas normal- tinggi
|
200-499
|
: Tinggi
|
Sama atau lebih dari 500
|
: Sangat tinggi
|
Kadar trigliserida yang tinggi biasanya
disebabkan oleh kegemukan dan gaya hidup seperti kurang berolahraga. Diabetes,
gangguan ginjal dan penggunaan obat-obatan tertentu juga dapat meningkatkan
kadar trigliserida dalam darah. Kadar trigliserida > 150 mg/dL adalah salah satu factor risiko sindroma
metabolic yang meningkatkan resiko penyakit jantung, diabetes dan lainnya.
Penulis
Angga Hadi N
Post a Comment for "Mengenal Kolesterol"