Penyebab Pekerja Tambang Rentan Kolesterol



Kolesterol dan Stroke masih menjadi tren di kalangan pekerja tambang maupun industri lain. Penyakit yang pada umumnya disebabkan gaya hidup ini masih menjadi penyumbang terbanyak pada statistik hasil pemeriksaan kesehatan (MCU) tahunan.
  Beberapa kasus bahkan telah terjadi yang mengakibatkan pekerja tiba-tiba pingsan, mengalami stroke ringan, dan sampai berujung pada kematian.

Pembunuh berdarah dingin ini banyak sekali terdeteksi pada pekerja tambang, walaupun mungkin tidak hanya di industri pertambangan saja. Ada beberapa hal yang sering menjadi pendorong terjadinya penumpukan kalori sehingga menyebabkan kolesterol dan ada yang sampai stroke maupun serangan jantung. Gaya hidup pekerja tambang berikut yang mendorong terjadinya hal tersebut:

1. Makanan di Kantin perusahaan

Mayoritas perusahaan akan menyajikan menu makanan yang memiliki nilai gizi tinggi, dan kebanyakan perusahaan lupa atau tidak menghitung nilai gizi dari makanan yang disajikan.

Menu makanan yang pada umumnya enak ini mendorong pekerja untuk makan lebih banyak tanpa memikirkan jumlah kalori yang dikonsumsi.

2. Aktivitas Olahraga yang Kurang

Pekerja tambang pada umumnya berangkat pagi dan pulang sore hari (menjelang petang), hal ini menyebabkan pekerja tambang sedikit yang melakukan aktivitas fisik (olahraga).

Saat pulang kerja, kondisi tubuh telah letih sehingga pada malam hari digunakan untuk istirahat. Saat hari libur pun, sebagian besar pekerja tambang akan memanfaatkan waktunya untuk bersantai dan bermalas-malasan.

3. Jemputan
Perjalanan pekerja dari dan ke tempat kerja ditanggung oleh perusahaan dengan menyediakan sarana jemputan. Sebagian pekerja dijemput bahkan dari depan rumah, dan saat sampai di tempat kerja akan dihabiskan dengan banyak duduk dikantor. Saat di tambang pekerja tambang akan dibawa oleh kendaraan.

Asupan kalori yang tidak sesuai dengan energi yang dikeluarkan menyebabkan penimbunan kalori. Hal ini yang dapat menyebabkan terjadinya kolesterol, stroke, dan serangan jantung pada pekerja tambang.

4. Merokok 
Merokok sudah menjadi gaya hidup di masyarakat indonesia, tidak hanya orang-orang yang tua, rokok sudah merambah dikalangan remaja bahkan anak-anak.

Di Kalangan pekerja tambang, merokok sudah menjadi kebiasaan untuk menemani disela-sela pekerjaan.

Itulah beberapa hal yang dapat mendorong pekerja tambang mengalami peningkatan kolesterol, jika kita mau merubah gaya hidup (life style) maka kolesterol bisa ditekan dan dihindari. Mulailah berolahraga dari sekarang untuk masa depan yang lebih sehat.