Fire Risk Assessment (Bagian-1)

Fire Risk Assessment - Berita tentang kebakaran di area perumahan, pasar, dan daerah-daerah padat penduduk sudah sangat sering kita dengarkan dan lihat di televisi.  Kerugian dan kehilangan harta benda yang diakibatkan oleh kebakaran yang terjadi tidak tanggung-tanggung ratusan sampai milyaran rupiah, bahkan tidak jarang sampai merenggut nyawa. Selain area perumahan, tentu saja kebakaran dapat saja mengancam di area perkantoran atau tempat kerja lain seperti gudang, pabrik, dan lain-lain.

fire risk assessment

Kebakaran di area kerja sebenarnya dapat dicegah dengan cara melakukan Fire Risk Assessment, program ini untuk mengetahui sumber-sumber yang dapat menyebabkan kebakaran, siapa saja yang dapat terpapar bahaya kebakaran, cara mengevaluasi dan mengendalikan bahaya-bahaya yang dapat menyebabkan kebakaran tersebut. Penilaian  risiko kebakaran (fire risk assessment) dapat dilakukan dengan beberapa langkah, yaitu:
  1. Identifikasi Bahaya Kebakaran (identify fire hazard)
  2. Identifikasi siapa saja yang terpapar (identify people at risk)
  3. Pengendalian Risiko Kebakaran
  4. Record, dan
  5. Review
Identify Fire Hazard

Dalam melakukan identifikasi terhadap bahaya-bahaya kebakaran, tentunya terlebih dahulu harus diingat prinsip dasar terbentuknya api yang sering disebut dengan segitiga api. Api dapat terbentuk jika ada oksigen, bahan bakar, dan sumber panas. Oleh karena itu dalam melakukan identifikasi bahaya kebakaran, kita harus mengidentifikasi sumber-sumber ketiga faktor pembentuk api tersebut.

a. Sumber Panas /pemicu (ignition)

fire risk assessment
Sumber pemicu
Beberapa sumber panas/pemicu yang ada di area kerja  diantaranya : Peralatan elektronik, colokan kabel yang tumpang tindih, standar kabel yang tidak memadai, boiler, bahan-bahan kimia, api terbuka, rokok, peralatan listrik.

b. Sumber bahan bakar

Bahan bakar yang dimaksud disini adalah segala sesuatu yang dapat terbakar, bukan semata bensin, solar, dan sejenisnya. Bahan bakar yang ada di area kerja sangat banyak sekali, seperti : kertas, boko, gas mudah terbakar, oli, bensin, solar, kain, dinding kayu, dan masih banyak yang lainnya.

c. Sumber oksigen

Sumber oksigen yang paling alami adalah dari udara yang ada, kandungan oksigen yang terdapat pada udara sudah mampu untuk terjadinya proses kebakaran (oksidasi).

Identify People at Risk

Dalam suatu kecelakaan kerja, kerugian yang paling besar adalah kehilangan nyawa. Oleh karena itu dalam perencanaan kerja harus memperhatikan aspek keselamatan pekerja. Di dalam melakukan penilaian bahaya kebakaran (fire risk assessment) diwajibkan untuk melakukan identifikasi terhadap siapa-siapa saja yang dapat terpapar oleh bahaya kebakaran tersebut. Selain pekerja, kita juga harus mengetahui semua tamu, atau pelajar yang magang di area kerja yang mungkin saja terpapar bahaya kebakaran.

Dalam melakukan identifikasi terhadap pekerja-pekerja yang mungkin terpapar bahaya kebakaran, ada beberapa jenis orang/ pekerja yang harus diberi perhatian yang lebih, diantaranya: pelajar/mahasiswa magang, tamu atau pekerja yang memiliki perbedaan bahasa/asing, visitor, dan pekerja yang memiliki pendengaran atau penglihatan yang kurang.


Post a Comment for "Fire Risk Assessment (Bagian-1)"