Pekerja Baru Berisiko Tinggi Mengalami Kecelakaan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja - Bisa kita bayangkan betapa besar beban yang diemban oleh seorang pekerja baru, pada hari-hari pertama bekerja anda harus mengenal terlebih dahulu rekan kerja, mencari tahu bagaimana seluk beluk perusahaan dan pekerjaan yang akan dilakukan. Hasil pnelitian dari Toronto-based Institute for Work & Health menyatakan bahwa pekerja baru pada bulan-bulan pertama memiliki risiko Cidera Kehilangan Hari Kerja (Lost Time Injury) 3 kali lebih besar dari pada pekerja yang telah bekerja lebih dari 1 tahun.
Menurut Curtis Breslin seorang ilmuan IWH (Institute for Work & Health) bahwa penyebab yang paling masuk akal adalah pekerja baru belum mengetahui dengan baik cara kerja yang benar dan potensi bahaya yang ada dalam pekerjaannya, selain itu pekerja baru cenderung meremehkan bahaya yanga ada dalam pekerjaannya, dan sungkan untuk menyampaikan pendapat mengenai keluhan-keluhan yang dialaminya termasuk di dalamnya mengenai bahaya.
Hal ini tentunya sangat berkaitan erat dengan pelatihan, pekerja baru harus dilatih untuk peka terhadap bahaya yang ada pekerjaan yang akan dilakukan. Lakukan orientasi dengan didampingi oleh pengawas atau pekerja lain yang lebih senior dan mengerti tentang pekerjaa-pekerjaan yang ada.
Berikut beberapa tips untuk pekerja baru agar tetap aman saat bekerja:
- Tanyakan kepada atasan anda terkait pelatihan apa saja yang anda perlukan untuk dapat melakukan pekerjaan dengan baik dan aman.
- Tanyakan apakah ada peraturan keselamatan di lingkungan kerja anda
- Lihat sekeliling area kerja, apakah ada gambar atau rambu terkait keselamatan kerja
- Tanyakan bagaimana alur pelaporan jika anda menemukan bahaya
- Mintalah prosedur kerja dan pelajarilah, tanyakan jika anda tidak memahami.
Orientasi kerja sangat diperlukan untuk memberikan pengetahuan pada pekerja baru sebelum memulai pekerjaannya, ada beberapa hal yang perlu ada di dalam materi orientasi diantaranya:
- Pengenalan lokasi kerja
- Identifikasi bahaya pekerjaan dan menentukan pengendaliannya
- Penggunaan APD Wajib dan APD tambahan
- Tata cara ketika terjadi keadaan darurat
- Tata Cara pelaporan bahaya dan kecelakaan
- Orientasi spesifik mengenai pekerjaan yang akan dilakukan seperti langkah kerja, dan lain-lain.
Referensi :
http://www.safetyandhealthmagazine.com/articles/14053-new-workers-higher-risk
Post a Comment for "Pekerja Baru Berisiko Tinggi Mengalami Kecelakaan"