Microsleep, Tantangan Dalam Keselamatan Kerja
Microsleep dan Keselamatan Kerja – Usaha untuk menciptakan operasional yang aman memang masih terus menjadi tantangan bagi pengusaha, berbagai macam usaha dilakukan dalam hal keselamatan dan kesehatan kerja untuk menjamin operasional dapat berjalan aman dan produktif terus mendapat ujian dengan terjadinya kecelakaan.
Ya..seperti yang kita ketahui bersama bahwa kecelakaan merupakan suatu hal yang tidak diinginkan, tidak direncanakan, dan dapat menimpa siapa saja, hal ini menuntut kita semua terutama praktisi K3 untuk terus memikirkan metode-metode yang paling efektif dan applicable untuk menekan jumlah kecelakaan.
Jika kita lihat dalam setiap terjadinya kecelakaan, ada hal unik dalam penyebab terjadinya. Dalam beberapa kecelakaan yang serupa (kejadiannya), kita bisa melihat penyebab yang sangat variatif.
Salah satu fenomena yang banyak terjadi menyebabkan kecelakaan yang melibatkan pengoperasian kendaraan bergerak adalah “terlelap sesaat” atau banyak yang menyebutnya dengan istilah “Microsleep“.
Apa Itu Microsleep..?
Sebelum masuk ke pengertian microsleep, apakah Anda pernah mengalami kejadian seperti ini. Saat mengendarai kendaraan, tiba-tiba Anda tersadar dan dalam benak berkata “loh kok sudah sampai sini ya…”. Anda tahu bahwa tidak sedang tidur dan kelopak mata Anda masih terbuka sebelumnya, namun tanpa Anda sadari sudah melewatkan peristiwa dalam beberapa detik.
Microsleep adalah suatu kejadian dimana seseorang tertidur secara singkat yang berkisar antara 1detik – 30 detik. Kejadian ini biasanya tanpa tanda-tanda sebelumnya dan orang yang mengalami microsleep biasanya tidak menyedari bahwa mereka baru saja hilang kesadaran.
Penyebab Terjadinya Microsleep
Microsleep bisa terjadi karena kondisi kelelahan, hal ini diperparah dengan dibarengi oleh kegiatan yang sifatnya monoton seperti mengemudikan kendaraan atau menonton televisi.
Pada saat kondisi kelelahan (mengantuk) sebagian fungsi dari otak kita akan menurun atau otak sudah tertidur, walaupun secara fisik masih terjaga. Inilah yang sering disebut dengan tidur lokal (local sleep). Jadi dapat disimpulkan bahwa kita masih tetap terjaga atau tidak tidur tetapi otak kita tidak berfungsi secara penuh.
Nah..microsleep terjadi ketika tidur lokal (local sleep) berlangsung lebih lama sehingga kesadaran kita tidak berjalan baik sampai kita tersentak dan tersadar. Orang yang mengalami microsleep bisa mengalami beberapa hal berikut:
- Tatapan kosong (melamun)
- Sering mengangguk (tersentak)
- Lambat dalam berkedip (frekuensi kedip berkurang)
- Tiba-tiba kaget (terhenyat)
- Lupa apa saja yang baru terjadi
Yang paling penting untuk diwaspadai adalah “Microsleep bisa terjadi saat mata masih terbuka“.
Penyebab utama terjadinya microsleep adalah kurangnya istirahat, dan diperparah dengan melakukan aktivitas yang bersifat monoton seperti mengendarai kendaraan atau menonton TV. Semakin besar rasa kantuk yang Anda tahan, maka kemungkinan Anda mengalami Microsleep akan semakin besar.
Kita sendiri sering mengenal istilah “hutang tidur” dalam fatigue management, semakin sering Anda melewatkan hari dengan kurang istirahat maka semakin besar hutang tidur Anda yang akan terus diakumulasikan.
Bahaya Jika Terjadi Microsleep
Tertidur sejenak atau pun microsleep mungkin tidak akan terlalu berdampak kurang baik jika yang mengalami sedang dalam kondisi santai di rumah, misalkan sedang menikmati acara televisi atau bersantai. Namun akan berdampak lain atau bahkan bisa mengarah ke fatal jika yang mengalami microsleep saat sedang mengoperasikan kendaraan.
Bisa dibayangkan bila Anda mengoperasikan kendaraan dengan kecepatan 60 Km/Jam, jika Anda hilang kesadaran dalam waktu 2 detik saja karena microsleep, maka kendaraan Anda sudah melaju sejauh kurang lebih 33 meter tanpa terkontrol.
Tentu ini akan sangat berbahaya terutama jika di jalan yang Anda lalui ramai dengan kendaraan lainnya, atau terdapat jurang, dan yang tidak kalah penting Anda bisa saja menerobos traffic light (lampu apil).
Tidak hanya microsleep, hal lain yang tidak kalah bahaya adalah kurangnya istirahat. Kekurangan tidur dapat mempengaruhi reaksi, analisa, dan kemampuan mengambil keputusan seseorang yang akan memicu kecerobohan, ketidak sabaran, dan tidak menyadari hilangnya kewaspadaan.
Langkah Pengendalian Agar Tidak Terjadi Microsleep
Tidak ada obat lain yang dapat mengatasi kurangnya tidur yaitu pergi ke tempat tidur dan tidurlah. Namun, langkah pertama yang bisa dilakukan untuk menghindari microsleep adalah mengevaluasi diri sendiri seberapa besar kelelahan yang dialami oleh kurangnya istirahat (tidur).
Beberapa orang sering merasa mengantuk dan kurangnya waktu istirahat, coba Anda lihat beberapa penyebab berikut yang mungkin berdampak pada rasa kantuk tersebut:
- Gangguan tidur, pengemudi kendaraan jarak jauh banyak mengalami sleep apnea yang berakibat pada terjadinya kecelakaan.
- Insomnia, sering terbangun pada malam hari saat sedang tertidur.
- Perubahan Jam istirahat (circadian), biasanya terjadi pada orang yang bekerja dengan sistem gilir kerja (shift) atau orang yang lembur kerja.
- Pengaruh obat, beberapa obat ada yang mengakibatkan kantuk. Oleh karena itu tanyakan atau baca terlebih dahulu sebelum mengkonsumsi obat-obatan.
Pengendalian dengan menganalisa seberapa besar kekurangan tidur dan juga penyebab rasa kantuk merupakan pengendalian yang dapat dilakukan secara individual.
Bagi perusahaan, pengendalian terhadap microsleep yang dapat dilakukan adalah melakukan Fatigue Management dengan menganalisa jam-jam kritis dari rekaman kejadian dan juga melakukan memastikan pekerja siap atau fit sebelum bekerja.
Referensi:
- https://www.tuck.com/microsleep/
- http://www.bbc.com/news/blogs-magazine-monitor-25593327
- https://sleephabits.net/microsleep
- http://www.huffingtonpost.com/entry/microsleep-brain-sleep-deprivation_us_56d9ed81e4b0ffe6f8e958e6
- http://www.circadian.com/blog/item/42-microsleeps-30-seconds-to-catastrophe.html
Post a Comment for "Microsleep, Tantangan Dalam Keselamatan Kerja"