Masih Memakai Piramida Kecelakaan Heinrich ? Mungkin Anda Perlu Berpikir Ulang Mulai Sekarang
Piramida Kecelakaan – Sebelum masuk ke pembahasan, pertama penulis ingin membuat disclaimer yaitu Heinrich adalah pelopor dalam bidang pencegahan kecelakaan dan harus diberikan apresiasi. Bukunya yang dipublikasikan dari tahun 1930-an hingga hari ini memiliki pengaruh yang besar dalam bidang keselamatan dan Kesehatan kerja.
Artikel ini dibuat untuk berbagi bagaimana penulis menanggapi Piramida Heinrich dan berbagi kepada pembaca di Blog atau Instagram sehingga memiliki padangan baru dalam memahami Piramida Kecelakaan.
Penulis juga meyakini bahwa setiap praktisi mungkin saja memiliki pemahaman yang berbeda terkait piramida kecelakaan ini.
Siapa Herbert William Heinrich?
HW Heinrich (1881-1962) adalah seorang insinyur yang bekerja untuk sebuah perusahaan asuransi di Amerika Serikat. Ia tertarik untuk mengurangi jumlah klaim asuransi dengan cara mempelajari catatan kecelakaan.
Pada tahun 1931, Heinrich mempublikasikan bukunya yang berjudul “Industrial accident prevention”. Buku yang sangat sukses menjadi pionir di bidang keselamatan dan Kesehatan kerja hingga diterbitkan edisi revisi, beberapa diantaranya diterbitkan oleh rekannya yaitu edisi ke-empat pada tahun 1980 yang menjadi terbitan terakhir.
Mengapa ada Piramida Kecelakaan Heinrich ?
Di dalam bukunya, Heinrich mengemukakan piramida kecelakaan atau sering dikenal dengan “safety pyramid”, “accident triangle” atau “Heinrich’s law”. Heinrich menyatakan bahwa dalam 330 kecelakaan akan menyebabkan 300 kecelakaan tanpa cidera, 29 menghasilkan cidera ringan dan 1 mengakibatkan cidera major.
“In the accident group (330 cases), a major injury is any case that is reported to insurance carriers or to the state compensation commissioner. A minor injury is a scratch, bruise or laceration such as is commonly termed a first-aid case. A no-injury accident is an unplanned event involving the movement of a person or an object, ray or substance (e.g., slip, fall, flying object, inhalation) having the probability of causing personal injury or property damage. The great majority of reported or major injuries are not fatalities or fractures or dismemberments; they are not all lost-time cases, and even those that are do not necessarily involve payment of compensation” (Sumber : Manuele. F.A, 2011)
Jika dilihat dari definisi yang dikemukakan Heinrich maka semua cidera yang melebihi First aid adalah Major Injury.
Setelah beberapa tahun pasca dikeluarannya buku Edisi Pertama Industrial Accident Prevention kemudian dikeluarkan edisi ke-dua, ke-tiga dan yang terakhir ke-empat. Namun ada beberapa hal yang dikritisi oleh penggiat K3 lainnya yaitu terkait pernyataan 300 kecelakaan yang disebutkan sebagai dasar piramida kecelakaan.
- Edisi Pertama, pernyataan bahwa 330 kecelakaan semuanya memiliki penyebab yang sama dihilangkan
- Edisi kedua, dilakukan perubahan yang menunjukkan bahwa kelompok unit dari 330 kecelakaan adalah “serupa” dan “sejenis”
- Edisi ketiga, tambahan signifikan lainnya dibuat. 330 kecelakaan sekarang adalah “dari jenis yang sama dan melibatkan orang yang sama“
- Edisi ketiga dan keempat, bahwa 330 kecelakaan dari jenis yang sama dan melibatkan orang yang sama, 300 tidak mengakibatkan cedera, 29 cedera ringan, dan 1 cedera berat atau hilang waktu.
Hal ini karena perubahan yang dilakukan dianggap tidak dijelaskan. Jika data awal yang asli adalah valid, bagaimana seseorang menjelaskan revisi substansial dalam kesimpulan yang akhirnya ditarik dari analisisnya.
Kesalahan yang Sering Muncul Saat Menerapkan Piramida Heinrich di Tempat Kerja
1. Salah menafsirkan jenis kecelakaan pada Piramida Kecelakaan
Kebanyakan dari praktisi salah mengartikan kecelakaan tanpa cidera, cidera ringan (minor injury) dan Major Injury.
Beberapa kekeliruan yang dilakukan praktisi saat menyampaikan materi presentasi kinerja K3 sebagai berikut :
“Kinerja K3 kami sampai bulan ini sudah mencatatkan 1 fatality, 2 major injury, 5 minor injury……”
Atau
“kinerja kami mencatatkan 1000 Tindakan tidak aman, 29 minor injury, 10 Major Injury dan 1 fatality…”
Jika mengacu ke piramida kecelakaan Heinrich maka seharusnya kecelakaan tanpa cidera, cidera ringan (minor injury) dan cidera berat (major injury).
2. Kesalahan Menyimpulkan
Piramida kecelakaan sering sekali muncul untuk pelatihan-pelatihan terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Beberapa instruktur akan menjelaskan bahwa dalam setiap 300 kecelakaan tanpa cidera (injury) akan ada 29 kecelakaan yang berakibat cidera pada pekerja dan akan ada 1 kecelakaan berakibat cidera major atau fatality.
Sebagiannya lagi ada praktisi K3 yang juga beranggapan bahwa mengurangi nearmiss akan bisa mengurangi kecelakaan major, hal ini senada dengan premis Heinrich bahwa “penyebab utama kecelakaan tanpa cidera, dalam kasus rata-rata, identik dengan penyebab utama cidera berat, dan juga cedera ringan”.
Apa benar mengurangi Kecelakaan Minor Bisa Mengurangi Cidera Major ?
Thomas R. Krause telah memunculkan sebuah ide yang menyebutkan bahwa Piramida Kecelakaan Heirinch tersebut tidak sepenuhnya benar. Ia beralasan bahwa masih banyak kecelakaan kerja berat ataupun fatal yang tidak hilang meskipun kita telah mencoba sekuat tenaga untuk mengurangi kejadian near miss yang ada.
Penelitian yang dilakukan oleh Thomas R. Krause menunjukkan bahwa, selama dua dekade terakhir, tingkat kematian dan cedera serius/fatal akibat kecelakaan kerja di Amerika Serikat cenderung stabil, sementara di saat yang sama tingkat cedera ringan atau tingkat keparahan cedera justru mengalami penurunan.
Case to compare:
- Saat menyeduh kopi, tangan kita terkena air panas dari dispenser. Apakah 10 kali terkena air panas di jari akan menyebabkan kematian ?
- Unit ambles di tanah lunak, apakah 10 kali ambles bisa menyebabkan kematian pengemudinya ?
Mengurangi jari terkena air dari dispenser atau unit ambles tidak akan berdampak pada kecelakaan berakibat kematian. Karena beda tingkat keparahan.
Menurut Thomas R. Krause Kecelakaan yang mengakibatkan luka serius atau kematian (Serious injuries & Fatalities/ SIF ) ini sangat dipengaruhi oleh adanya Prekursor. Menurut Krause, Prekursor adalah sebuah risiko tinggi yang tidak termitigasi yang memungkinkan timbulnya kecelakaan dengan luka serius dan kematian.
Demikian pembahasan mengenai piramida kecelakaan, Anda bisa saja memiliki pemahaman yang berbeda. Namun sekali lagi bahwa ilmu pengetahuan terus berkembang, mungkin saja teori yang dikemukakan Heinrich sudah tidak sesuai dengan kondisi sekarang. Sudah banyak teori baru yang mengemukakan terkait hubungan kecelakaan salah satunya yang dikemukakan Thomas R. Krause.
Referensi :
1.Manuele. F.A, 2011. “Reviewing Heinrich dislodging two myths from the practice of safety. Professional safety
2.Krause, T. R. (n.d.). A New Framework for Serious Injury and Fatality Prevention . Pennsylvania , Indiana, United States of America
3.https://prashetyaquality.com/kritik-terhadap-piramida-kecelakaan-kerja-yang-mashur/
4.https://risk-engineering.org/concept/Heinrich-Bird-accident-pyramid#ref-Heinrich1931
Post a Comment for "Masih Memakai Piramida Kecelakaan Heinrich ? Mungkin Anda Perlu Berpikir Ulang Mulai Sekarang"