Apa Sebenarnya Yang Salah dari Pendekatan Yang Dilakukan Selama Ini?
Problem pertama, Suatu program K3 yang minitik beratkan kepada Pekerja dan Tindakan yang dilakukan akan membuat pekerja menjadi defensive, pekerja cenderung bertindak aman ketika diawasi dan berlaku sebaliknya jika tidak ada yang melihatnya.
Problem kedua, Suatu program K3 yang berbasis Insentif atau penghargaan terhadap ketercapaian zero Incident, Man Hours Non-LTI, dan lain sebagainya akan berdampak negative pada program Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat anda. Pekerja akan cenderung menutupi kecelakaan yang terjadi hanya demi mendapatkan insentif yang dijanjikan.
Problem ketiga, Pelaporan bahaya (hazard report) terhadap pelanggaran yang dilakukan pekerja lain, setiap pekerja mempunyai tanggung jawab melaporkan tindakan tidak aman yang dilakukan oleh pekerja lain kepada manajemen akan menghasilkan konflik antar pekerja, hal ini akan membuat pekerja tidak nyaman dan cenderung tidak mau melaksanakan program ini dengan alas an solidaritas sesame pekerja.
Langkah Membangun Budaya Safety
Membangun Budaya SAFETY di area kerja merupakan proses yang berkesinambungan, hal ini membutuhkan dukungan dari semua lini. Sikap positif dalam mengembangkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) akan berdampak baik dalam mengurangi tingkat kecelakaan di area kerja. Berikut beberapa tips dari OSHA untuk membangun budaya Safety di area kerja yang dilansir dari Industrial Safety & Hygiene News (ISHN).
1. Definisikan Peran dan Tanggung Jawab (Rule and Responsible)
Bicarakan dengan semua departemen atau section terkait peran dan tanggung jawab semua bagian terhadap keselamatan kerja. Semua level jabatan harus mempunyai peran dan tanggung jawab masing-masing yang tertulis. Jadikan pencapaian Keselamatan Kerja sebagai KPI (key Performance Indicator) masing-masing pekerja, sehingga semua karyawan memiliki kepentingan terhadap tercapainya performance safety.
2. Komunikasikan Visi dan Misi Perusahaan
Visi dan Misi perusahaan harus dikomunikasikan ke semua karyawan, tidak terkecuali sampai ke karyawan yang menjadi mitra kerja (sub Contractor). Visi dan Misi perusahaan harus mencakup Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai Tujuan yang harus dicapai. Visi dan Misi harus tertulis dan ditandatangani oleh orang tertinggi di suatu perusahaan, dan ditempatkan pada area yang mudah dibaca oleh karyawan.
3. Tingkatkan Akuntabilitas Semua Pekerja
Berikan tanggung jawab kepada semua pekerja untuk menjalankan keselamatan kerja, buat program yang dapat dipertanggung jawabkan sehingga semua pekerja memiliki akuntabilitas. Tentunya program ini harus terukur pencapaiannya, seperti setiap karyawan harus membuat Laporan bahaya (green card/Stop Card/Hazard Report), JSA, HIRA, Inspeksi, Safety Talk, dan lain sebagainya. Pencapaian harus dihitung, sehingga performance setiap level pekerja terhadap keselamatan dapat dihitung.
4. Pelaporan Insiden
Berikan pendidikan dan pelatihan ke seluruh pekerja tentang pentingnya pelaporan kecelakaan, sehingga pekerja senantiasa mau melaporkan semua insiden yang dialami atai dilihatnya. Kecelakaan ini sampai mencakup ke hampir celaka (near miss). Selain itu ajarkan semua pekerja tentang bantuan hidup dasar (basic Life Support), basic Fire Fighting, sehingga pekerja mampu melakukan tindakan langsung sambil menunggu tim khusus datang.
5. Tinjau Ulang Sistem Investigasi Kecelakaan
Lakukan evaluasi terhadap sistem Pemeriksaan Kecelakaan yang dilakukan sehingga benar-benar efektif dan mampu mencari akar masalah yang menyebabkan kecelakaan terjadi. Lakukan pelatihan terhadap semua pengawas agar mampu melakukan investigasi dengan benar, karena pengawas adalah garis terdepan yang mengetahui situasi dan kondisi dari pekerja dan area kerja.
Lakukan analisa terhadap semua laporan pemeriksaan kecelakaan, periksa kejanggalan dan mungkin ketidaksesuaian penyebab yang diperoleh dengan kasus kecelakaan yang terjadi.
6. Sediakan Wadah Komunikasi
Berikan pilihan lain untuk mendukung seluruh karyawan memberikan masukan tentang peningkatan safety di perusahaan, jangan pernah membiarkan masukan-masukan tersebut tanpa adanya respon karena akan membuat karyawan tidak akan rela untuk memberikan masukan kembali dan cenderung akan acuh terhadap semua program yang dijalankan perusahaan.
7. Bangun Kepercayaan
Dalam menjalankan Program Keselamatan dan Kesehatan kerja di suatu lingkungan perusahaan sangat membutuhkan kepercayaan dari semua level pekerja, bangunlah kepercayaan secara perlahan-lahan. Lakukan perubahan demi perubahan dengan penuh pertimbangan, karena perubahan yang dilakukan secara mendadak akan membuat goncangan terhadap suasana kerja sehingga kepercayaan akan menurun.
Membangun kepercayaan ini juga dapat memberikan motivasi atau semangat tersendiri kepada seluruh pekerja dalam melaksanakan program keselamatan kerja.
Referensi
human error; human failure; kegagalan manusia; byord dolphin; keselamatan dan kesehatan kerja, kecelakaan kerja, K3…
Pemeriksaan Kecelakaan - Kecelakaan Kerja menjadi salah satu risiko yang harus dikendalikan oleh organisasi untuk…
Reaksi Saat Menghadapi Kegagalan - Kita semua pernah mengalami kegagalan atau mengetahui kegagalan orang lain,…
Kinerja Keselamatan Pertambangan - Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP Minerba) telah dijalankan sejak dikeluarkan Permen…
Piramida Kecelakaan - Sebelum masuk ke pembahasan, pertama penulis ingin membuat disclaimer yaitu Heinrich adalah…
Tema Bulan Nasional K3 Tahun 2023 Tema Bulan K3 Nasional Tahun 2023 - Pemerintah melalui…
View Comments
Untuk membangun budaya safety yang baik, hal pertama yang harus dilakukan adalah memiliki komitmen yang kuat dari pimpinan perusahaan. Tanpa adanya komitmen, akan sangat sulit budaya safety bisa dibangun.
Kesadaran tentang pentingnya safety pada level karyawan akan terbangun dengan adanya komitmen yang kuat dari top management.
Artikel yang bagus, ijin share bang
selamat malm pak, saya mau tanya bagaiamna cara membuat blog yh,, sya bnyak tulisan tp mau dibikn blog sya blom bisa,, trimkasih,, minta wa nya ,, brgkli boleh ni wa saya 085225080152