Life Cycle Perspective pada ISO 14001:2015 – Sistem Manajemen Lingkungan yang satu ini telah dilakukan perubahan dari Versi sebelumnya. Pada ISO 14001 tahun 2015 memiliki beberpa perbedaan dari ISO 14001 versi lama, salah satunya terdapat istilah Life Cycle Perspective (LCP), sehingga ini menimbulkan pertanyaan pada sebagian orang. Bagaimana bentuknya, dan bagaimana sebenarnya penerapannya.

Pada ISO 14001 versi 2004 hanya menyebutkan Siklus Hidup (life cycle) sebanyak 1 kali saja pada lampiran. Namun pada ISO 14001:2015 disebutkan sebanyak 18 kali, dan 7 diantaranya berbicara mengenai Perspektif.

Menurut ISO 14001, pendekatan secara sistematis terhadap pengelolaan lingkungan dapat memberikan keuntungan bagi Top Manajemen untuk membangun kesuksesan dalam jangka panjang dengan melakukan kontrol atau mempengaruhi, hal ini dimulai dari Organisasi merancang produk atau jasa, diproduksi, didistribusikan, digunakan/dikonsumsi serta dibuang.

Dengan adanya perspective ini, diharapkan dampak terhadap lingkungan akibat perubahan-perubahan yang tidak disengaja di tempat lain dapat dicegah.

Definisi Dari Siklus Hidup (Life Cycle)

Siklus Hidup (Life Cycle) adalah suatu urutan tahapan yang saling terkait dari suatu produk atau jasa, mulai dari bahan baku diperoleh hingga pembuangan akhir.

Adapun tahapan siklus hidup yaitu perolehan bahan baku, desain, produksi, transportasi/pengiriman, penggunaan, pemeliharaan, serta pembuangan akhir.

Mengapa Perlu Mempertimbangkan Perspektif Siklus Hidup (Life Cycle Perspective)

Dengan adanya persyaratan LCP ini, suatu organisasi diminta untuk tidak hanya berfikir dampak lingkungan yang berada di lingkar operasional saja. Melainkan lebih luas lagi bahkan sampai bagaimana pembuangan akhirnya.

Alasan ISO 14001 versi 2015 meminta pertimbangan LCP karena dampak lingkungan yang signifikan dari suatu organisasi dapat terjadi selama pengangkutan, pengiriman, pemakaian, pemeliharaan, dan pembuangan akhir dari suatu produk atau jasa yang dihasilkan.

Klausul Mana Yang Meminta Mempertimbangkan Perspektif Siklus Hidup dalam ISO 14001:2015  ?

Pada ISO 14001 versi terbaru tahun 2015 ada 2 klausa yang meminta suatu organisasi mempertimbangkan LCP, yaitu Klausa 6.1.2 Environmental aspects dan 8.1 Operational Planning and Control.

6.1.2 Environmental aspects
Within the defined scope of the environmental management system, the organization shall determine the environmental aspects of its activities, products and services that it can control and those that it can influence, and their associated environmental impacts, considering a life cycle perspective.

“8.1 Operational Planning and Control
…..
”Consistent with a life cycle perspective, the organization shall:

  1. establish controls as appropriate to ensure that its environmental requirement(s) are addressed in the design and development process for the product or service, considering each stage of its life cycle;
  2. determine its environmental requirement(s) for the procurement of products and services as appropriate;
  3. communicate its relevant environmental requirement(s) to external providers, including contractors;
  4. consider the need to provide information about potential significant environmental impacts associated with the transportation or delivery, use, end-of-life treatment and final disposal of its products and services.”

Bagaimana Bentuk Penerapan Life Cycle Perspective (LCP)

Di dalam ISO 14001 versi 2015 sendiri tidak dijelaskan secara detail bagaimana bentuk penerapan dari Perspektif Siklus Hidup itu, sehingga ini banyak menimbulkan kebingungan bagi organisasi yang menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan ini.

Untuk mengetahui bagaimana sebenarnya yang diinginkan oleh ISO 14001 tentang LCP dapat dipelajari di dalam ISO 14004:2015 Implementation Guidelines

Practical help – Life cycle perspective
A life cycle perspective includes consideration of the environmental aspects of an organization’s activities, products, and services that it can control or influence. Stages in a life cycle include acquisition of raw materials, design, production, transportation/delivery, use, end of life treatment, and final disposal.
When applying a life cycle perspective to its products and services, the organization should consider the following:
  • the stage in the life cycle of the product or service,
  • the degree of control it has over the life cycle stages, e.g. a product designer may be responsible for raw material selection, whereas a manufacturer may only be responsible for reducing raw material use and minimizing process waste and the user may only be responsible for use and disposal of the product,
  • the degree of influence it has over the life cycle, e.g. the designer may only influence the manufacturers production methods, whereas the manufacturer my also influence the design and the way the product is used or its method of disposal,
  • the life of the product,
  • the organization’s influence on the supply chain,
  • the length of the supply chain, and
  • the technological complexity of the product.

The organization can consider those stages in the life cycle over which it has the greatest control or influence as these may offer the greatest opportunity to reduce resource use and minimize pollution or waste.

dari panduan yang diberikan oleh ISO 14004:2015 bahwa LCP mencakup pertimbangan aspek lingkungan dari aktivitas organisasi, produk atau jasa yang dapat dikendalikan atau dipengaruhi. Di dalam menerapkan LCP, suatu organisasi harus mempertimbangkan beberapa hal berikut:

1. Tahapan Siklus Hidup dari Suatu Produk atau Jasa

Untuk melakukan hal ini tentu organisasi harus mengidentifikasi rantai pasokan (Supply Chain) untuk mengidentifikasi dampak terhadap lingkungan yang mungkin ditimbulkan dari rantai pasokan tersebut.

Selain itu, organisasi juga harus melihat rantai distribusi produk atau jasa yang dihasilkan sampai ke pengguna untuk mengidentifikasi dampak lingkungan dari penggunaan produk atau pembuangan akhir.

2.  Tingkat Kontrol Yang Dimiliki Selama Siklus Hidup

Misal, Seorang planner atau perancang produk bertanggung jawab atas pemilihan bahan baku, sedangkan bagian produksi bertanggung jawa terhadap effisiensi penggunaan bahan baku dan mengurangi limbah, sedangkan pengguna bertanggung jawab terhadp penggunaan produk dan pembuangan akhirnya.

3. Tingkat Pengaruh Yang Dimiliki Selama Siklus Hidup

Misal, Seorang planner atau perancang produk mempengaruhi metode produksi, sedangkan bagian produski mungkin juga mempengaruhi desain produk dan cara produk digunakan atau metode pembuangannya.
Apakah Anda pernah Melihat Gambar Orang Membuang Sampah pada Kemasan suatu Produk..? Itulah salah satu bentuk “Mempengaruhi”.

Dalam penerapannya, oraganisasi dapat memilih bagian dari siklus hidup dimana organisasi memiliki kendali atau pengaruh terbesar sehingga dapat meminimalkan penggunaan sumber daya (pemborosan) serta mengurangi dampak terhadap lingkungan.

Bagaimana Membuktikan Bahwa Organisasi Sudah Menerapkan LCP Kepada Auditor..?

LCP merupakan hal baru dalam Sistem Manajemen Lingkungan, sehingga sangat mungkin akan banyak perbedaan pendapat pada badan sertifikasi atau auditor tentang bukti penerapan Perspektif Siklus Hidup.

Oleh karena itu, sebaiknya lakukan diskusi yang mendalam mengenai Bukti seperti apa yang diminta oleh auditor untuk meyakinkan bahwa LCP telah diterapkan.

Referensi :
https://committee.iso.org/
http://envcompsys.com/

Darmawan Saputra

Saya adalah Pekerja di Salah Satu Perusahaan Pertambangan Batubara. Saya Lahir Di Salah Satu Daerah Di Kotabumi (Lampung Utara).

Leave a Comment

View Comments

  • Dear Pak Darmawan,

    Selamat Siang,
    Terima kasih atas sharingnya mengenai Life Cycle Perspective, saya bekerja di perusahaan Plastics Injection bagian Quality & Environment System, saat ini sedang mempersiapkan perubahan ISO 14001:2015.
    Bolehkan minta contoh format LCP yang dipakai .

    Sebelumnya kami ucapkan terima kasih,
    Salam,
    Wasit Saputra

Share
Published by
Darmawan Saputra

Recent Posts

Komunikasi Kebijakan – Sub Elemen 1.4 SMKP Minerba

Komunikasi kebijakan SMKP Minerba - Artikel kali ini melanjutkan sharing mengenai Sub elemen 1.4 dari…

3 months ago

Byford Dolphin Insiden Yang Menegaskan Bahwa “Orang Terbaik Pun Bisa Salah”

human error; human failure; kegagalan manusia; byord dolphin; keselamatan dan kesehatan kerja, kecelakaan kerja, K3…

6 months ago

Akankah Gap Antara Prosedur dan Praktik Kerja Bisa Hilang di Tempat Kerja?

Pemeriksaan Kecelakaan - Kecelakaan Kerja menjadi salah satu risiko yang harus dikendalikan oleh organisasi untuk…

7 months ago

Anda Personil K3 ? Sering Bereaksi Seperti ini Ketika Menghadapi Kecelakaan Kerja

Reaksi Saat Menghadapi Kegagalan - Kita semua pernah mengalami kegagalan atau mengetahui kegagalan orang lain,…

7 months ago

Penilaian Tingkat Pencapaian Kinerja Keselamatan Pertambangan

Kinerja Keselamatan Pertambangan - Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP Minerba) telah dijalankan sejak dikeluarkan Permen…

8 months ago

Masih Memakai Piramida Kecelakaan Heinrich ? Mungkin Anda Perlu Berpikir Ulang Mulai Sekarang

Piramida Kecelakaan - Sebelum masuk ke pembahasan, pertama penulis ingin membuat disclaimer yaitu Heinrich adalah…

1 year ago