Cara mencegah mata dari kerusakan di area kerja harus dilakukan secara terencana, dimulai dari mengidentifikasi setiap bahaya pada pekerjaan, sampai melakukan kontrol terhadap bahaya tersebut. Tentunya hal ini sangat tergantung juga dengan pekerja yang menjadi pelaku pekerjaan dan yang langsung terpapar pada bahaya-bahaya penyebab kerusakan mata. Setiap pekerja harus ikut berpartisipasi dalam program pencegahan cidera pada mata di area kerja.
Langkah pengendalian juga sangat tergantung pada efektifitas identifikasi bahaya yang telah dilakukan, penilaian-penilaian terhadap bahaya pekerjaan harus dilakukan secara teliti dan benar. Hal ini sangat dibutuhkan dalam melakukan tindakan-tindakan pencegahan yang diperlukan. Kesalahan dalam menilai bahaya akan berdampak pada ketidaktepatan tindakan-tindakan perbaikan dan pencegahan yang akan dilakukan.
Lingkungan kerja harus dianalisa secara mendalam terhadap potensi bahaya yang dapat mengakibatkan cidera mata, langkah berikut mungkin akan membantu dalam identifikasi bahaya tersebut:
  1. Identifikasi daerah-daerah atau pekerjaan yang dapat menimbulkan bahaya
  2. Hilangkan atau kurangi risiko dari bahaya yang ada
  3. Pisahkan proses kerja yang menggunakan bahan kimia berbahaya atau radiasi dari kegiatan yang lain.
Bahaya-bahaya yang telah teridentifikasi memiliki potensi yang dapat menciderai mata pekerja harus dikendalikan atau dihilangkan. Apabila risiko tersebut tidak dapat dihilangkan maka lakukan hal-hal berikut:
  1. Menetapkan Area-area yang berbahaya
  2. Berikan rambu atau tanda informasi yang jelas pada area-area atau kegiatan yang berbahaya tersebut, termasuk jarak aman yang diijinkan bagi pekerja.
  3. Berikan perlindungan mata kepada pekerja yang melakukan pekerjaan dan atau pekerja lain yang mungkin ikut terpapar.
  4. Pelatihan kepada pekerja terkait bahaya pekerjaan dan cara menggunakan alat pelindung diri yang tepat
Pengandalian Terhadap Bahaya yang Berpotensi Menyebabkan Cidera Mata
Pengendalian terhadap bahaya dapat dilakukan dengan beberpa kontrol, diantaranya adalah eliminasi/subtutusi, kontrol engineering (engineering control), Kontrol administrasi (administrative control), dan alat pelindung diri (personal protective equipment).
Pengendalian dengan cara eliminasi atau menghilangkan bahayanya sangat sulit untuk diaplikasikan, dikarenakan semua pekerjaan yang ada potensi menciderai mata adalah pekerjaan yang tetap harus dilakukan. Sebagai contoh : kita tidak akan bisa menghilangkan bahaya pada pekerjaan menggerinda, yang bisa kita lakukan adalah mengurangi risikonya. Oleh karena itu pengendalian bahaya dengan eliminasi biasanya sulit diaplikasikan. Jika pengendalian bahaya ini tidak dapat dilakukan, lakukan pengendalian dengan kontrol selanjutnya yaitu substitusi (mengganti).
Pengendalian Secara Substitusi pada bahaya yang berpotensi mengakibat cidera mata dapat dilakukan dengan mengganti bahan atau peralatan kerja. Misalkan, mengganti palu besi dengan yang berbahan kuningan atau karet pada kepala palunya, mengganti bahan kimia yang lebih ramah atau tidak berbahaya, dan lain-lain. Jika pengendalian ini tidak dapat juga dilakukan atau kurang efektif, maka lakukan pengendalian secara engineering (rekayasa engineering).
perisai pada gerinda
Engineering control, pengendalian ini dapat dilakukan dengan membuat ventilasi agar sirkulasi udara lancar, memberi perisai pada pekerjaan pengelasan, memberikan guarding (pengaman) pada mesin gerinda, dan lain-lain. Apabila ini juga dinilai masih kurang efektif, maka lakukan pengendalian yang selanjutnya yaitu kontrol administratif.
Pengendalian secara Administrasi, pengendalian ini dapat dilakukan dengan memberikan panduan kerja aman (prosedur kerja), pemasangan rambu-rambu informasi, pengaturan gilir kerja, dan lain sebagainya. Pengendalian ini juga bisa dilakukan bersamaan dengan penggunaan Alat pelindung diri.
APD, berikan alat pelindung diri yang sesuai kepada pekerja agar tidak terpapar bahaya yang dapat menciderai mata seperti kacamata lasĀ  atau face shields, kaca mata, respirator atau masker, dan baju pelindung dari radiasi.
Langkah-langkah pengendalian bahaya cidera mata ini akan berjalan efektif jika ada dukungan dari pekerja, oleh karena selalu berikan pelatihan keselamatan kerja kepada pekerja agar memahami bahaya dari pekerjaannya dan agar pekerja mau menggunakan alat pelindung diri yang disediakan.
Sumber : National Occupational Health and Safety Commission, Canberra, Preventing of Eye Damage

Sumber : www.darmawansaputra.com
Darmawan Saputra

Saya adalah Pekerja di Salah Satu Perusahaan Pertambangan Batubara. Saya Lahir Di Salah Satu Daerah Di Kotabumi (Lampung Utara).

Leave a Comment
Share
Published by
Darmawan Saputra

Recent Posts

Byford Dolphin Insiden Yang Menegaskan Bahwa “Orang Terbaik Pun Bisa Salah”

human error; human failure; kegagalan manusia; byord dolphin; keselamatan dan kesehatan kerja, kecelakaan kerja, K3…

2 months ago

Akankah Gap Antara Prosedur dan Praktik Kerja Bisa Hilang di Tempat Kerja?

Pemeriksaan Kecelakaan - Kecelakaan Kerja menjadi salah satu risiko yang harus dikendalikan oleh organisasi untuk…

3 months ago

Anda Personil K3 ? Sering Bereaksi Seperti ini Ketika Menghadapi Kecelakaan Kerja

Reaksi Saat Menghadapi Kegagalan - Kita semua pernah mengalami kegagalan atau mengetahui kegagalan orang lain,…

3 months ago

Penilaian Tingkat Pencapaian Kinerja Keselamatan Pertambangan

Kinerja Keselamatan Pertambangan - Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP Minerba) telah dijalankan sejak dikeluarkan Permen…

4 months ago

Masih Memakai Piramida Kecelakaan Heinrich ? Mungkin Anda Perlu Berpikir Ulang Mulai Sekarang

Piramida Kecelakaan - Sebelum masuk ke pembahasan, pertama penulis ingin membuat disclaimer yaitu Heinrich adalah…

12 months ago

Tema Bulan K3 Nasional Tahun 2023

Tema Bulan Nasional K3 Tahun 2023 Tema Bulan K3 Nasional Tahun 2023 - Pemerintah melalui…

1 year ago